PENDAFTARANPROGRAM BEASISWA S1 Imam Shafie College Mukalla, Hadhramawt - Yaman Tahun Akademik 2018 / 2019 dalam naungan Al-Allamah As-Syaikh Muhammad bin Ali Ba'athiyah (Rektor Imam Shafie College) SYARAT PENDAFTARAN 1. Putra, maks. Usia 21 th (belum menikah) 2. Berijazah SMA / sederajat dan pernah mesantren 3. The purpose of this research is to know the method of da'wah and social identity of Alumni Darul Mustafa Tarim Hadromaut Yemen to the Assembly of Rasullah in DKI Jakarta. Type of research used in this research is with qualitative approach. Conducted based on appropriate data through interviews with three informants who are part of Alumni Darul Mustafa Tarim Hadromaut Yemen. This research shows that the method of da'wah done by Alumni Darul Mustafa Tarim Hadromaut Yemen to Majelis Rasulullah in DKI Jakarta is by way of softness, good advice and do not include political element in the delivery of dakwah. In addition, Alumni Darul Mustafa Tarim Hadromaut Yemen also always put forward morality in the delivery of dakwahnya so that Mad'u are interested to be present in the Assembly of the Prophet. Furthermore, there are characteristics that ultimately shape social identity. It is the use of attributes of the Assembly such as the jacket of the Assembly of Rasulullah, the flag of the Assembly of the Prophet, and so on by Mad'u, which is part of the method of da'wah. Keywords Da'wah Method, Social Identity, Majelis Rasulullah. Abstrak Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode dakwah dan identitas sosial Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman pada Majelis Rasullah di DKI Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif. Dilakukan berdasarkan data yang tepat melalui wawancara dengan tiga informan yang merupakan bagian dari Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman tersebut. Penelitian ini menunjukkan bahwa metode dakwah yang dilakukan oleh Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman pada Majelis Rasulullah di DKI Jakarta adalah dengan cara kelembutan, nasehat yang baik dan tidak memasukkan unsur politik di dalam penyampaian dakwahnya. Selain itu, Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman juga selalu mengedepankan akhlaq di dalam penyampaian dakwahnya sehingga para Mad’u tertarik untuk hadir di dalam Majelis Rasulullah. Selanjutnya, terdapat ciri khas yang pada akhirnya membentuk identitas sosial. Hal itu berupa penggunaan atribut Majelis seperti jaket Majelis Rasulullah, bendera Majelis Rasulullah, dan lain sebagainya oleh Mad’u, yang merupakan bagian daripada metode dakwah. Kata Kunci Metode Dakwah, Identitas Sosial, Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman, Majelis Rasulullah. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Studi Al-Qur’an; , No. 2 , Membangun Tradisi Berfikir Qur’ani doi 158 Jurnal Studi Al-Qur’an, P-ISSN 0126-1648, E-ISSN 2239-2614 Metode Dakwah dan Identitas Sosial Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman pada Majelis Rasulullah di DKI Jakarta Jaka Surya Universitas Negeri Jakarta jakasurya96 Mushlihin Universitas Negeri Jakarta arihin_mdn Ahmad Hakam Universitas Negeri Jakarta ahmad-hakam Abstract The purpose of this research is to know the method of da'wah and social identity of Alumni Darul Mustafa Tarim Hadromaut Yemen to the Assembly of Rasullah in DKI Jakarta. Type of research used in this research is with qualitative approach. Conducted based on appropriate data through interviews with three informants who are part of Alumni Darul Mustafa Tarim Hadromaut Yemen. This research shows that the method of da'wah done by Alumni Darul Mustafa Tarim Hadromaut Yemen to Majelis Rasulullah in DKI Jakarta is by way of softness, good advice and do not include political element in the delivery of dakwah. In addition, Alumni Darul Mustafa Tarim Hadromaut Yemen also always put forward morality in the delivery of dakwahnya so that Mad'u are interested to be present in the Assembly of the Prophet. Furthermore, there are characteristics that ultimately shape social identity. It is the use of attributes of the Assembly such as the jacket of the Assembly of Rasulullah, the flag of the Assembly of the Prophet, and so on by Mad'u, which is part of the method of da'wah. Keywords Da'wah Method, Social Identity, Majelis Rasulullah. Abstrak Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode dakwah dan identitas sosial Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman pada Majelis Rasullah di DKI Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif. Dilakukan berdasarkan data yang tepat melalui wawancara dengan tiga informan yang merupakan bagian dari Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman tersebut. Penelitian ini menunjukkan bahwa metode dakwah yang dilakukan oleh Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman pada Majelis Rasulullah di DKI Jakarta adalah dengan cara kelembutan, nasehat yang baik dan tidak memasukkan unsur politik di dalam penyampaian dakwahnya. Selain itu, Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman juga selalu mengedepankan akhlaq di dalam penyampaian dakwahnya sehingga para Mad’u tertarik untuk hadir di dalam Majelis Rasulullah. Selanjutnya, terdapat ciri khas yang pada akhirnya membentuk identitas sosial. Hal itu berupa penggunaan atribut Majelis seperti jaket Majelis Rasulullah, bendera Majelis Rasulullah, dan lain sebagainya oleh Mad’u, yang merupakan bagian daripada metode dakwah. Kata Kunci Metode Dakwah, Identitas Sosial, Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman, Majelis Rasulullah. Metode Dakwah dan Identitsa Sosial Jaka Surya, Mushlihin, Ahmad Hakam Jurnal Studi Al-Qu’ran, P-ISSN 0126-1648, E-ISSN 2239-2614 159 A. Pendahuluan Pesatnya perkembangan Majelis Ta’lim di Jakarta saat ini membuat makin beragamnya cara Da’i dalam menyampaikan dakwahnya. Seorang Da’i dituntut agar dapat mengemas dakwah dengan semenarik mungkin, agar dakwah yang disampaikan dapat mudah diterima dan dipahami oleh masyarakat. Metode yang digunakan tiap Da’i beragam, dan tiap Da’i memiliki perbedaan serta ciri khas tersendiri dalam pelaksanaannya, hal ini biasanya sejalan dengan situasi dan kondisi masyarakat yang dihadapi. Tak jarang pula tempat Da’i menimba ilmu menjadi salah satu faktor yang membedakan cara atau metode dakwah yang dilakukan. Seperti halnya Majelis Rasulullah yang ada di Jakarta. Sebuah Majelis Ta’lim yang di bangun oleh seorang Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman bernama Habib Munzir bin Fuad Al Musawa itu banyak digandrungi kaula muda bahkan orang dewasa hingga saat ini. Para Mad’u terkadang rela bepergian jauh dari tempat tinggalnya hanya demi hadir dalam sebuah penyampaian-penyampaian dakwah yang disampaikan oleh para Alumni Darul Musthafa yang mengajar pada Majelis Rasulullah di Jakarta. Ta’lim yang diisi oleh para Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman di Majelis Rasulullah tak pernah sepi oleh para Mad’u terlebih dikalangan anak muda. Hal tersebut dapat terjadi karena metode dakwah yang dilakukan sudah terbilang tepat. Selain itu, Majelis ini memiliki ciri khas yang membentuk identitas tersendiri yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana metode dakwah para Da’i Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman yang berada di Majelis Ta’lim tersebut. B. Kajian Teori 1. Pengertian Metode Dakwah Menurut Moh. Ali Aziz, metode dakwah adalah cara atau jalan yang digunakan juru dakwah dalam menyampaikan ajaran materi dakwah. Toto Tasmara dalam bukunya mengenai Komunikasi Dakwah mengartikan metode dakwah sebagai cara- cara yang digunakan oleh seorang Da’i kepada Mad’unya untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwasanya arti dari metode dakwah adalah suatu cara jitu yang digunakan oleh seorang Da’i kepada Mad’unya dalam menyampaikan ajaran materi dakwah untuk mencapai suatu tujuan. Metode dakwah yang tercantum dalam Alquran Surat An-Nahl Ayat 125 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Jakarta Prenada Media, 2004, h. 123 M. Munir, Metode Dakwah, Jakarta Prenada Media, 2009, h. 7 Metode Dakwah dan Identitsa Sosial Jaka Surya, Mushlihin, Ahmad Hakam 160 Jurnal Studi Al-Qur’an, P-ISSN 0126-1648, E-ISSN 2239-2614 “Serulah manusia kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”Dari ayat tersebut, terdapat tiga metode yang dapat dilakukan dalam menyampaikan suatu kebenaran di jalan Allah, yaitu dengan metode Bilhikmah, Mauidzah Hasanah, dan Mujadalah. Bilhikmah yaitu dengan hikmah. Al-hikmah adalah suatu metode dimana Da’i harus pandai memilah serta memilih dalam menerangkan dan memberi penjelasan tentang keislaman kepada Mad’u dengan argumentasi yang logis dan bahasa yang komunikatif. Al-hikmah adalah suatu metode yang menyatukan antara kemampuan teoritis dan praktis dalam Hasanah yaitu dengan pelajaran yang baik. Mauidzah Hasanah adalah suatu metode yang digunakan oleh Da’i dalam menyampaikan pesan dakwah kepada Mad’u berupa dalil-dalil, argumentasi yang tepat sehingga Mad’u menjadi terpuaskan atas materi yang Mujadalah yaitu perdebatan. Metode Mujadalah adalah suatu metode upaya tukar menukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, tanpa adanya suasana yang mengharuskan lahirnya permusuhan diantara keduanya. Dari ketiga metode tersebut dapat dilihat bahwasanya seorang Da’i dalam menyampaikan suatu kebenaran di jalan Allah berdakwah harus memiliki metode yang jitu. Karena dengan metode yang jitu dan sesuai dengan kondisi orang yang didakwahi Mad’u maka tujuan dakwah akan mudah untuk dicapai. Pemakaian metode yang benar merupakan tolak ukur keberhasilan dari dakwah itu sendiri. 2. Pengertian dan Proses Terbentuknya Identitas Sosial Menurut Tajfel, identitas sosial adalah bagian dari konsep diri seseorang yang berasal dari pengetahuan mereka tentang keanggotaan dalam suatu kelompok sosial bersamaan dengan beberapa emosional dan signifikansi nilai mereka di dalam keanggotaan tersebut. Alquran Surat An Nahl Ayat 125 M. Munir, Metode Dakwah, Jakarta Prenada Media, 2009, h. 11 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Jakarta Prenada Media, 2004, h. 131 M. Munir, Metode Dakwah, Jakarta Prenada Media, 2003, h. 19 Dominic Abrams & Michael A. Hogg, Social Identity Theory constructive and critical advances Britain BPCC Wheatons Ltd, Exeter, 1990, h. 2 Metode Dakwah dan Identitsa Sosial Jaka Surya, Mushlihin, Ahmad Hakam Jurnal Studi Al-Qu’ran, P-ISSN 0126-1648, E-ISSN 2239-2614 161 Tajfel dan Turner pada tahun 1979 mengatakan bahwa terdapat tiga proses dasar terbentuknya identitas sosial, yaitu dengan identifikasi sosial, kategorisasi sosial, dan perbandingan Identifikasi Sosial Social Identification Menurut Tajfel, identifikasi merupakan identitas sosial yang melekat pada individu, mengandung adanya rasa memiliki pada suatu kelompok, melibatkan emosi dan nilai-nilai signifikan pada diri individu terhadap kelompok tersebut. Dalam melakukan identifikasi, individu dipacu untuk meraih identitas positif positive identity terhadap kelompoknya. Dengan demikian akan meningkatkan harga diri self esteem individu sebagai anggota kelompok. Sementara demi identitas kelompoknya, tak jarang identitas sosial seseorang atau sekelompok orang rela melakukan apa saja agar dapat meningkatkan gengsi kelompok, yang dikenal dengan istilah in-group favoritsm effect. Tajfel juga menyatakan bahwa dalam melakukan identifikasi, individu cenderung memiliki karakteristik etnosentrisme pada kelompoknya. b Kategorisasi Sosial Social Categorization Kategorisasi dalam identitas sosial memungkinkan individu menilai persamaan pada hal-hal yang terasa sama dalam suatu kelompok. Tajfel & Turner menyatakan bahwa adanya social categorization menyebabkan adanya self categorization. Self categorization merupakan keikutsertaan diri individu secara spontan sebagai seorang anggota kelompok. Oleh karena itu dalam melakukan kategorisasi, terciptalah conformity kesesuaian, karena memungkinkan individu untuk mempertahankan identitas sosialnya dan mempertahankan keanggotaannya. Tajfel dan Turner menyatakan, kategorisasi membentuk identitas sosial yang dapat menjelaskan hubungan antar kelompok. c Perbandingan Sosial Social Comparison Perbandingan sosial merupakan proses yang dibutuhkan untuk membentuk identitas sosial dengan menggunakan orang lain sebagai sumber perbandingan, dalam menilai sikap dan kemampuan seseorang. Melalui perbandingan sosial, identitas sosial dapat terbentuk melalui penekanan perbedaan pada hal-hal yang terasa berbeda pada ingroup dan outgroup. Landasan Teori, Komponen Pembentuk Identitas Sosial, , diakses pada 19 Mei 2016 Metode Dakwah dan Identitsa Sosial Jaka Surya, Mushlihin, Ahmad Hakam 162 Jurnal Studi Al-Qur’an, P-ISSN 0126-1648, E-ISSN 2239-2614 C. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yaitu metode untuk mengungkapkan masalah untuk menggambarkan atau memaparkan apa adanya dari penelitian sesuai dengan situasi dan kondisi pada saat penelitian dilakukan. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara mendalam serta dokumentasi. D. Hasil Penelitian Dan Pembahasan 1. Metode dakwah yang digunakan Alumni Darul Musthafa Tarim Hadomaut Yaman di Majelis Rasulullah Menurut Habib Muhammad Al Kaff, metode dakwah Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman di Majelis Rasulullah tidak bisa satu, dan tidak hanya harus menarik dan disetiap Dewan Pengajar memiliki metode yang berbeda-beda. Baik itu dari segi tausiyah, dari segi penyampaian, tergantung dari tempat mereka tinggal masing-masing. “Habib Habib Munzir bin Fuad Al Musawa adalah salah satu dari Alumni Darul Musthafa yang berdakwah menggunakan metode kelembutan. Mengenalkan mereka umatnya Nabi Muhammad saw kepada cintanya Allah dengan cintanya Nabi Muhammad saw kepada mereka. Sehingga makin tertariklah para pemuda-pemudi untuk makin dekat kepada Allah dan Nabi Muhammad saw.”Menurut Habib Abdurrahman bin Hasan Al Habsyi, metode dakwah yang digunakan oleh Alumni Darul Musthafa di tiap pengajarannya pondasinya ada dua, yaitu Pertama, Alquran Surat An Nahl Ayat 125 “Serulah manusia kepada jalan TuhanMu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”Metode yang digunakan adalah ketiganya dari metode yang telah disebutkan di ayat tersebut. Pertama adalah metode bil hikmah. Bil hikmah disini bukan berarti dapat mengobati orang, akan tetapi bil hikmah disini artinya adalah berdakwah dengan kata-kata yang menyentuh, kalimat yang indah yang menyentuh. Kedua adalah metode mauidzotul hasanah. Mauidzotul Hasanah adalah berdakwah dengan memberikan nasehat yang baik. Ketiga adalah metode wajadilhum billati hiya ahsan atau mujaddalah. Wajadilhum billati Ibrahim, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung ALFABETA, 2015, h. 59 Wawancara dengan Habib Muhammad Al Kaff, Selasa, 3 Mei 2016, Pukul WIB, di Markas Majelis Rasulullah Jl. Cikokol Barat V Pancoran Jakarta Selatan Alquran Surat An Nahl Ayat 125 Metode Dakwah dan Identitsa Sosial Jaka Surya, Mushlihin, Ahmad Hakam Jurnal Studi Al-Qu’ran, P-ISSN 0126-1648, E-ISSN 2239-2614 163 hiya ahsan atau berdakwah dengan cara tidak ikut campur dengan masalah orang. Tidak diperkenankan mencampuri masalah orang dalam berdakwah, karena hal itu akan mempengaruhi dakwah. Jadi, Bil hikmah, Mauidzhotul Hasanah, Mujaddalah dengan kata-kata yang menyentuh, nasehat yang baik, serta tidak ikut campur urusan orang lain. Kedua, Alquran Surat Yusuf Ayat 108 yaitu Qul Hadzi Sabiliy Ad’u ilallah katakanlah wahai Muhammad, ini jalanku mengajak orang kepada Allah. Bukan kepada Majelis, bukan kepada partai, bukan pula kepada Majelis- Majelis lain, akan tetapi mengajak kita kepada Habib Muhammad Bagir bin Yahya, metode yang digunakan Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman dalam berdakwah itu sama semua. Semuanya merupakan metode yang diajarkan oleh Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz. Semuanya berpegang teguh pada Manhaj Al Wasotiyyah yang diajarkan oleh Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz. Dengan sanad kepada Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz, dan dengan metode yang Beliau ajarkan tidak ada yang berbeda, yakni sama semua. Akan tetapi masing-masing wilayah memiliki adat istiadat tersendiri, sehingga penyampaian dalam berdakwah tak jarang berbeda. Bahasa-bahasa yang digunakan berbeda, tata caranya berbeda, akan tetapi kesemuanya memiliki tujuan yang sama. Metode dakwah yang digunakan adalah metode dakwah dengan kelembutan. Cara mengaplikasikan metode dakwah ketika berdakwah dilapangan adalah dengan cara wajadilhum billati hiya ahsan, yaitu kesemuanya disampaikan dalam kelembutan. Bil hikmah disini artinya dengan hikmah yaitu kata-kata yang indah. Bil mauidzhotul hasanah yaitu dengan nasehat yang baik. “Wajadilhum billati hiya ahsan yaitu jawab mereka dengan yang baik. Pada saat dilapangan pasti kita menemukan ada yang pro dan juga ada yang kontra. Pada saat itulah kita gunakan wajadilhum billati hiya ahsan. Pada intinya metode yang digunakan Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman di Majelis Rasulullah adalah dengan cara kelembutan. Maknanya kelembutan itu adalah bagaimana kita dapat menarik hati masyarakat. Masyarakat yang tadinya tidak senang beribadah bisa menjadi senang beribadah.” Wawancara dengan Habib Abdurrahman bin Hasan Al Habsyi, Minggu, 22 Mei 2016, Pukul WIB, di Kediaman Beliau di Jl. Kebon Nanas Selatan III, Jakarta Timur Wawancara dengan Habib Muhammad Bagir bin Yahya, Selasa, 24 Mei 2016, Pukul WIB, di Markas Majelis Rasulullah Jl. Cikokol Barat V Pancoran Jakarta Selatan Metode Dakwah dan Identitsa Sosial Jaka Surya, Mushlihin, Ahmad Hakam 164 Jurnal Studi Al-Qur’an, P-ISSN 0126-1648, E-ISSN 2239-2614 Mungkin yang sebelumnya gemar bermaksiat menjadi jauh dari maksiat. Dakwah yang dilakukan oleh Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman tidak menggunakan metode yang keras. Cara mengaplikasikannya adalah dengan kita menunjukkan akhlaq kita. Sehingga mereka tidak hanya melihat terhadap penyampaian yang disampaikan, akan tetapi juga melihat terhadap apa yang kita amalkan juga dari ilmu kita. 2. Identitas Sosial yang terdapat pada Majelis Rasulullah Dalam proses mengenal hingga mengidolakan Rasulullah, terbentuklah Identitas Sosial yang terdapat pada Majelis Rasulullah. Hal tersebut berupa ciri khas, simbol-simbol, dan juga bentuk ekspresi ritual peribadatan yang dilakukan oleh Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman dan Mad’u yang ada di Majelis Rasulullah. Adapun ciri khas, simbol-simbol, dan juga bentuk ekspresi ritual peribadatan yang dilakukan oleh Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman dan Mad’u yang ada di Majelis Rasulullah adalah sebagai berikut a Ciri khas yang dimiliki oleh Alumni Darul Musthafa Menurut Habib Muhammad Bagir bin Yahya, ciri khas yang dimiliki oleh Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman adalah mengikuti Manhaj Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz, yaitu belajar ilmu yang kemudian mengamalkannya, beradab suluk serta berakhlaq, dan berdakwah. 1 Makna Penggunaan Sorban, Gamis, serta Jubah sebagai bagian dari Metode Dakwah Menurut Habib Abdurrahman bin Hasan Al Habsyi, makna penggunaan sorban, baju gamis, serta jubah adalah hanya sebatas mengikuti pakaian Sunnah Baginda Nabi Muhammad saw dan tidak lebih dari itu. Niatnya tidak untuk agar dibilang keren, layaknya menggunakan pakaian kebesaran. “Saat ini, imannya seseorang di zaman sekarang itu hanya sebatas di mata saja. Kalau kita memakai pakaian ala kadarnya, belum tentu dakwah kita didengar. Sehingga apabila sudah menggunakan layaknya pakaian kebesaran yaitu dengan menggunakan imamah atau sorban, menggunakan gamis serta jubah, barulah kita dianggapnya Ustadz. Hal itu yang dirasakan oleh setiap masyarakat di Indonesia.”Dalam penggunaan imamah pun ada sanadnya tersendiri. Sanadnya dari Habib Umar terus keabahnya terus sampai pada Rasulullah. Begitu pula Habib Salim Asy Syatiri punya Wawancara dengan Habib Abdurrahman bin Hasan Al Habsyi, Minggu, 22 Mei 2016, Pukul WIB, di Kediaman Beliau di Jl. Kebon Nanas Selatan III, Jakarta Timur Metode Dakwah dan Identitsa Sosial Jaka Surya, Mushlihin, Ahmad Hakam Jurnal Studi Al-Qu’ran, P-ISSN 0126-1648, E-ISSN 2239-2614 165 sanad tersendiri, begitu pula Habib Abdullah bin Syihab punya sanad tersendiri, jadi bukan hanya sekadar untuk gaya-gayaan saja. Menurut Habib Muhammad Bagir bin Yahya, makna penggunaan sorban, baju gamis, serta jubah adalah kesemuanya merupakan pakaian Sunnah Rasulullah. Di Tarim, para Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman ketika sudah lulus dalam belajar dan ingin pulang ke Indonesia, mereka pasti meminta ijazah oleh Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz. Mereka meminta untuk dilibaskan imamahnya, untuk dilibaskan jubahnya. “Semuanya sama, bisa dibilang keseragaman, tasabbuh bilkirom, kita semua menyerupai orang-orang hebat. Paling tidak apabila kita belum bisa seperti mereka, kita dapat menyerupai mereka. Akan tetapi sekarang banyak orang yang meniru dalam menggunakan hal tersebut seperti misalnya dalam pemakaian sorban atau imamah, walaupun mereka bukan Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman. Hanya saja yang membedakannya adalah ada orang yang belajar dalam menggunakannya dan ada pula yang tidak belajar.” Semua orang boleh menggunakan karena kesemuanya adalah pakaian Sunnah Rasulullah. Hanya bedanya kalau para Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman itu pasti mereka minta dilibaskan dengan ijazah dan sanad. Seperti halnya hirqoh atau imamah ada ijazahnya dari gurunya dari gurunya sampai kepada Rasulullah, itu baru dari segi pakaian. Begitu juga dari segi kelimuan. Artinya kita tidak sembarangan dalam belajar ilmu, harus dari guru, guru, dan gurunya sampai kepada Rasulullah dan itu ada sanadnya yang lengkap. Sanad yang dimaksud disini adalah berupa ijazah, layaknya seorang murid disaat sudah lulus dan sukses. Kalau dalam sistem pembelajaran Darul Musthafa bukan menggunakan sistem wisuda akan tetapi sistemnya itu berupa ijazah sanad. Jadi berarti guru kita sudah mengajarkan dan memberikan ilmunya kepada kita sehingga kita dapat memberikan dan mengajarkannya kembali kepada orang lain, kepada para jamaah. Ijazah sanad disini maksudnya adalah untuk kita bisa berdakwah, untuk kita bisa mengajar. Karena sanad itu adalah tali rantai. Banyak orang sekarang belajar tanpa ada sanad. Sayyidina Abdullah bin Abbas mengatakan bahwasanya sanad itu merupakan sebagian daripada agama karena jikalau Wawancara dengan Habib Muhammad Bagir bin Yahya, Selasa, 24 Mei 2016, Pukul WIB, di Markas Majelis Rasulullah Jl. Cikokol Barat V Pancoran Jakarta Selatan Wawancara dengan Habib Muhammad Bagir bin Yahya, Selasa, 24 Mei 2016, Pukul WIB, di Markas Majelis Rasulullah Jl. Cikokol Barat V Pancoran Jakarta Selatan Metode Dakwah dan Identitsa Sosial Jaka Surya, Mushlihin, Ahmad Hakam 166 Jurnal Studi Al-Qur’an, P-ISSN 0126-1648, E-ISSN 2239-2614 tidak ada sanad, maka orang akan berbicara sesuai dengan apa yang mereka inginkan dan dari yang mereka inginkan. Teori Tajfel menyebutkan bahwa aspek terpenting dalam proses identifikasi ialah seseorang mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok tertentu. Dalam hal ini, penggunaan Sorban, Gamis, serta Jubah yang digunakan oleh Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman terdapat keseragaman seperti apa yang diajarkan oleh Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz. Dengan keseragaman yang ada, menandakan bahwasanya hal itu membentuk identifikasi sosial, dimana para Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman menggunakan Sorban, Gamis, serta Jubah seperti apa yang diajarkan oleh Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz. Hal tersebut termasuk kepada identitas positif, karena niatnya untuk mengikuti pakaian Sunnah Rasulullah. Hal tersebut termasuk metode dakwah yaitu menggunakan sorban, gamis, dan jubah sebagai contoh mengamalkan pakaian Sunnah Rasulullah. b Ciri khas yang dimiliki oleh Majelis Rasulullah 1 Penggunaan Umbul-Umbul, Pamflet, serta Baliho sebagai bagian dari Metode Dakwah Makna penggunaan umbul-umbul, pamflet serta baliho adalah sebagai media dakwah, media syiar. Umbul-umbul sebagai penanda jalan, sehingga kita dapat mengetahui lokasi dimana majelis diadakan, pamflet dan baliho sebagai media informasi untuk menginformasikan tempat dimana majelis diadakan. Metode dakwah ketika banyaknya yang hadir khususnya anak-anak yang belum pernah mendengar Majelis, akan tetapi banyak rutinitas mereka seperti halnya supporter sepak bola, yang menggunakan bendera, maka kita juga menggunakan wasilah tersebut. Untuk mereka pertama adalah yang penting mau mengaji terlebih dahulu. Kalau ada yang menanyakan apakah Alumni Darul Musthafa dulu belajar hal itu tentu jawabannya tidak. Akan tetapi kita melihat Wajah dalam berdakwah di Indonesia itu banyak. Pertama-tama kita tarik hati mereka terlebih dahulu sehingga mereka mau mengaji terlebih dahulu walaupun mereka membawa bendera. “Semua yang mereka sukai, yang mereka gemari seperti misalnya hadroh itu merupakan media dakwah. Dengan media hadroh mereka menjadi senang akan lantunan-lantunan syair sholawat. Banyak orang mencibir dalam permasalahan ini, akan tetapi yang perlu dipahami bahwa baliho, umbul-umbul, bendera, itu memiliki peranan yang terkadang Metode Dakwah dan Identitsa Sosial Jaka Surya, Mushlihin, Ahmad Hakam Jurnal Studi Al-Qu’ran, P-ISSN 0126-1648, E-ISSN 2239-2614 167 kita manusia saja tidak bisa memiliki peranan seperti itu sehingga bermanfaat untuk banyak orang.”2 Penggunaan Konvoi sebagai Metode Dakwah Menurut Habib Muhammad Bagir bin Yahya, konvoi itu sah-sah saja selagi tidak mengganggu lalu lintas. Banyak anak-anak yang gemar naik motor, sehingga mereka melihat konvoi dan pada akhirnya mereka tertarik. Hanya saja tujuan konvoinya itu berbeda, kalau kita berkonvoi untuk mengaji. Jadi tarik hati mereka dari hobi dan kesukaan mereka. Konvoi, umbul-umbul, bendera, pamflet, baliho, jaket Majelis Rasulullah itu dapat dibilang sebagai identitas Majelis. Mengenalkan dan mensyiarkan Majelis Rasulullah. Ismail Fajri Alatas, selaku Habaib sekaligus akademisi kandidat Doctor di University of Michigan beranggapan bahwa apa yang tengah marak saat ini adalah salah satu bentuk dan cara bagaimana warga pinggiran Jakarta berekspresi dan menunjukkan eksistensinya. Mayoritas jama'ah yang ikut serta dengan pengajian yang dipimpin oleh para habaib berasal dari pinggiran Jakarta yang ingin menunjukkan eksistensi dengan cara yang lain, semisal melalui konvoi di jalanan yang digagas oleh salah satu habib muda yang memang bertujuan menghimpun jama'ah dari kalangan remaja agar mau bersholawat tapi tetap eksis dan tidak terjerumus pada kehidupan hedonis jaman sekarang. Selain itu, sikap negara yang dianggap terbuka membuat majelis ta'lim-mejelis ta'lim semakin kebanjiran jama'ah lantaran majelis ta'lim tersebut memiliki efek yang bagus, salah satunya adalah anak muda yang semula begajulan, mabok, ngobat, dan lain-lain akhirnya malam Minggu mau ikut analisis peneliti, konvoi memanglah dibolehkan asalkan sesuai ketentuan yang berlaku. Akan tetapi sangat disayangkan, terkadang ada oknum-oknum yang merusak citra Majelis dengan tidak taatnya pada saat pelaksanaan konvoi. Seharusnya konvoi digunakan dengan bijak agar tetap tidak mengganggu pengguna jalan yang lainnya. Tak dapat dipungkiri bahwasanya penggunaan konvoi juga merupakan bagian dari metode dakwah. Wawancara dengan Habib Muhammad Bagir bin Yahya, Selasa, 24 Mei 2016, Pukul WIB, di Markas Majelis Rasulullah Jl. Cikokol Barat V Pancoran Jakarta Selatan Ismail Fajrie Alatas, Metode Dakwah dan Identitsa Sosial Jaka Surya, Mushlihin, Ahmad Hakam 168 Jurnal Studi Al-Qur’an, P-ISSN 0126-1648, E-ISSN 2239-2614 3 Ekspresi Ritual Peribadatan sebagai bagian dari Metode Dakwah Bentuk ekspresi ritual atau peribadatan yang dilakukan di Majelis Rasulullah ada banyak. Diantaranya adalah pembacaan yasin, pembacaan maulid, pengajaran kitab, tausiyah, dzikir. Pembacaan dzikir Ya Allah Ya Allah untuk muhasabah, kalau orang kita bilangnya istighosah. Dari ritual peribadatan yang ada, metode dakwah melalui media dakwah yang dilakukan berupa lantunan qashidah, tabuhan hadroh dan pembacaan maulid yang banyak membuat para hadirin ikut hadir di Majelis karena keindahan irama yang membuat nyaman hati. Dan juga dzikir jalalah yang membuat hati bergetar dan mengingatkan jamaah akan dosa-dosa yang pernah diperbuat untuk senantiasa bertaubat pada Allah. Dari berbagai macam ciri khas Majelis Rasulullah itu membentuk identitas sosial yang merupakan bagian daripada metode dakwah yang dilakukan, berupa Jaket Majelis, Umbul-umbul, Pamflet, Baliho, Bendera, Konvoi, dan Cara Peribadatan yang dilakukan pada saat Majelis berlangsung. Hal ini sejalan dengan teori Tajfel yang membagi proses terjadinya identitas sosial kedalam tiga bagian yaitu identifikasi sosial, kategorisasi sosial, dan perbandingan sosial. Menurut Teori Tajfel, identifikasi merupakan identitas sosial yang melekat pada individu, mengandung adanya rasa memiliki pada suatu kelompok, melibatkan emosi dan nilai-nilai signifikan pada diri individu terhadap kelompok tersebut. Dalam melakukan identifikasi, individu dipacu untuk meraih identitas positif positive identity terhadap kelompoknya. Dengan demikian akan meningkatkan harga diri self esteem individu sebagai anggota kelompok. Aspek terpenting dalam proses identifikasi ialah, seseorang mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok tertentu . Dalam identifikasi sosial, para jamaah Majelis Rasulullah mengidentifikasikan diri mereka sebagai anggota dari Majelis Rasulullah. Hal itu ditandai dengan penggunaan jaket Majelis Rasulullah ketika hadir di Majelis, menggunakan Bendera dengan lambang Majelis Rasulullah dan Konvoi untuk penyemangat dalam Majelis, menggunakan Pamflet, Umbul-Umbul serta Baliho untuk penanda dan media informasi mengenai tempat Majelis. Hal tersebut tergolong identitas positif, karena kesemuanya itu merupakan metode dakwah yang di kemas ke dalam media dakwah yang sangat membantu dalam proses penyampaian pesan dakwah. Selanjutnya terbentuklah kategorisasi sosial, dimana memungkinkan individu menilai persamaan pada hal-hal yang terasa sama dalam suatu kelompok. Para jamaah Metode Dakwah dan Identitsa Sosial Jaka Surya, Mushlihin, Ahmad Hakam Jurnal Studi Al-Qu’ran, P-ISSN 0126-1648, E-ISSN 2239-2614 169 Majelis Rasulullah memiliki Guru yang sama, yakni Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz, sehingga apa saja yang Beliau ajarkan patut dijalani di kehidupan sehari-hari. Selanjutnya terbentuklah perbandingan sosial, Ketika sebuah kelompok merasa lebih baik dibandingkan dengan kelompok lain, ini dapat menyebabkan identitas sosial yang positif. Hal ini ditandai dengan merasa bangganya mereka para jamaah Majelis Rasulullah terhadap Majelis Mereka. Karena setiap orang yang bergabung di Majelis Rasulullah akan merasakan dampak yang positif di kehidupan mereka. Baik itu ketenangan batin usai berdzikir dan bersholawat secara bersama-sama, maupun bertambahnya ilmu yang mungkin sebelumnya mereka tidak mengetahuinya. E. KESIMPULAN Metode dakwah yang dilakukan oleh Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman adalah dengan metode kelembutan, yaitu selalu mengedepankan akhlaq di dalam penyampaian dakwahnya, dan tidak memasukkan unsur politik didalamnya. Dalam penyampaian pesan dakwahnya, Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman menggunakan materi yang ringan dan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh umat. Alumni Darul Musthafa terlebih dahulu menarik hati Mad’u dari hobi dan kesukaan mereka. Misalnya yang biasa hobi menjadi suporter bola, maka digunakanlah bendera untuk menarik hati mereka untuk ikut mengaji. Misalnya pula yang menyukai konvoi motor, maka diadakanlah konvoi, akan tetapi untuk pergi ke tempat majelis, dan lain sebagainya. Dengan ciri khas, simbol-sombol serta ekspresi ritual peribadatan yang ada pada Alumni Darul Musthafa maupun Mad’u di Majelis Rasulullah, maka terbentuklah identitas sosial yang positif, yaitu suatu identitas sosial yang tercipta yang mengarah kepada kebaikan. Dari identitas sosial yang dilakukan, terciptalah keterhubungan antara Alumni Darul Musthafa Tarim Hadromaut Yaman dengan para Mad’u di Majelis Rasulullah. Dalam identifikasi sosial positif, para jamaah Majelis Rasulullah mengidentifikasikan diri mereka sebagai anggota dari Majelis Rasulullah. Hal itu ditandai dengan penggunaan jaket Majelis Rasulullah ketika hadir di Majelis, menggunakan Bendera dengan lambang Majelis Rasulullah, Konvoi untuk penyemangat dalam Majelis, menggunakan Pamflet, Umbul-Umbul serta Baliho untuk penanda dan media informasi mengenai tempat Majelis. Hal tersebut tergolong identitas positif, karena kesemuanya itu Metode Dakwah dan Identitsa Sosial Jaka Surya, Mushlihin, Ahmad Hakam 170 Jurnal Studi Al-Qur’an, P-ISSN 0126-1648, E-ISSN 2239-2614 merupakan metode dakwah yang di kemas ke dalam media dakwah yang sangat membantu dalam proses penyampaian pesan dakwah. Selanjutnya terbentuklah kategorisasi sosial, dimana memungkinkan individu menilai persamaan pada hal-hal yang terasa sama dalam suatu kelompok. Para jamaah Majelis Rasulullah merasa memiliki Guru yang sama, yakni Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz, sehingga apa saja yang Beliau ajarkan patut dijalani di kehidupan sehari-hari. Selanjutnya terbentuklah perbandingan sosial, yaitu ketika sebuah kelompok merasa lebih baik dibandingkan dengan kelompok lain. Hal ini ditandai dengan merasa bangganya mereka para jamaah Majelis Rasulullah terhadap Majelis Mereka. Karena setiap orang yang bergabung di Majelis Rasulullah akan merasakan dampak yang positif di kehidupan mereka. Baik itu ketenangan batin usai berdzikir dan bersholawat secara bersama-sama, maupun bertambahnya ilmu yang mungkin sebelumnya mereka tidak mengetahuinya. F. REFERENSI Ali Aziz, Moh, 2004, Ilmu Dakwah, Jakarta Prenada Media. Dominic Abrams & Michael A. Hogg, 1990, Social Identity Theory constructive and critical advances, Britain BPCC Wheatons Ltd, Exeter. Ibrahim, 2015, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung ALFABETA. Ismail Fajrie Alatas, diakses pada 19 Juli 2016 Komponen Pembentukan Identitas Sosial, http diakses pada 19 Mei 2016 Munir, M, 2009, Metode Dakwah, Jakarta Prenada Media. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication. Selamatdatang di situs ini, kamu yang sedang mencari beasiswa s1 yaman. bisa menjumpai di situs ini, semoga artikel yang ditampilkan dapat bermanfaat buat anda. thank you. 0 Response to "6 INFO BARU BEASISWA S1 YAMAN 2019" 0% found this document useful 0 votes10 views2 pagesOriginal Titlebeasiswa dayahCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes10 views2 pagesBeasiswa DayahOriginal Titlebeasiswa dayahJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Iamemperdalam lagi Ilmu Syari'ah Islamiyah di Ma'had Al Khairat, Bekasi Timur,yang di pimpin oleh habib naqib bin muhammad bin syekh abu bakar bin salim,beliau banyak menimba ilmu di ma'had al khairat dan di sinilah beliau kenal dengan habib umar bin hafidz direktur dan pendiri Ma'had Darul Musthafa di Tarim, Hadhramaut Yaman pada tahun
Metode pembelajaran Darul-Mustafa, Tarim, Hadramaut, YAMAN Dar Al-Mustafa Memiliki 4 Sistem Metode Pembelajaran 1. Sistem Metode Marhala 2. Sistem Metode Husus menghafalan Alqur`an Al-Qur`an 3. Sistem Metode Mud’dah Pembelajaran Dalam Masa Waktu Tertentu 4. Sistem Metode Lughoh Kelas Khusus Belajar Bahasa Arab 1. Sistem Metode Marhala Memiliki 4 Tingkatan, Yaitu 1. Ibtidaiyah Selama 1 tahun 2. I`dadiyah Selama 2 tahun 3. Tsanawiyah Selama 3 tahun 4. Jami`ah Selama 4 tahun Sumber . Metode Pembelajaran “Ibtidaiyah” Dar Al-Mustafa,Tarim,Hadramawt • Al-Qur’anul Karim 1 Membaca Tilawah = Membaca Al-Qur’an Secara Keseluruhan Dengan Hukum Tajwid. 2 Menghafal Hifd = Menghafal 2 Juz Al-Qur’an Juz 29&30 Dan Surat-Surat Al-Qur’an Seperti Al-Waqiah, Ad-Dukhon, Yaasin, As-Sajadah,Al-Kahfi,Dan Al-Baqarah. 3 Ilmu Tafsir Al-Qur’an = Mempelajari Ilmu Tafsir 2 Juz Al-Qur’an Juz 29&30 Dan Surat-Surat Al-Qur’an Seperti Al-Waqiah, Ad-Dukhon, Yaasin, As-Sajadah,Dan Al-Kahfi ’Imam Jalaluddin Al-Mahalli Dan Imam Jalaluddin As-Suyuti Atau Lebih Dikenal Dengan Tafsir Al-Jalalain’’. 4 Ilmu Tajwid = Mempelajari Ilmu Tajwid Dari Kitab Taysir Ahkam Tajwid ’Syekh Doktor Yahya Abdur Rozaq Al-Ghoutsani’’. • Hadits An-Nabawi 1 Ar-Riwaayat = – Menghafal & Mempelajari Syarah Kitab Mukhtar Al-Hadits As-Syariif ’Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz’’. – Menghafal & Mempelajari Syarah Kitab Nurul Iman Min Kalam Habibur Rohman ’Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz’’. – Menghafal & Mempelajari Syarah Kitab Qutuful Faalihin Min Riyadhus Sholihin ’Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz’’. 2 As-Siroh = Mempelajari Ilmu Sejarah Islam An-Nabawiyah Level ’Dar Al-Mustafa’’ Disusun Oleh Lembaga Pendidikan Dar Al-Mustafa. • Hukum-Hukum Fiqih Islam = – Mempelajari Kitab Ad-Dzakhiroh Al-Musyarrofah Lil Mubtadi’in ’Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz’’. – Mempelajari Kitab Ar-Risalatul Jaami’ah Wa Tadzkirotun Naafiah ’Al-Imam Habib Ahmad bin Zein Al-Habsyi’’. – Mempelajari Kitab Safinatun Naja’ Fil Fiqh As-Syafi’i ’As-Syeikh Salim bin Abdullah bin Smeir Al-Hadromi’’. – Mempelajari Kitab Mukhtasar Al-Latief Fil Fiqh As-Syafi’i ’As-Syeikh Abdullah bin Abdurrahman Balhaj Bafadhal’’. – Mempelajari Kitab Risalatus Sullam At-Taufiq Fil Fiqh As-Syafi’i ’Al-Imam Habib Abdullah bin Husein bin Thohir Ba’alawi’’. – Atau Mempelajari Kitab-Kitab Fiqh Yang Setara Dengan Diatas Bermadzhab Ahli Sunnah Wal Jama’ah. • Ilmu Iman & I’tikad = – Menghafalkan Rukun Iman Beserta Syarah-Syarah Maknanya, Seperti Makna Yang Dibawah Ini ﭽ ﮝ ﮞ ﮟ ﮠ ﮡ ﮢ ﮣﮤ ﮥ ﮦ ﮧﮨ ﮩ ﮪ ﮫ ﮬ ﭼ الحشر ٢٢ ﭽ ﯽ ﯾ ﯿﰀ ﭼ البقرة ١٦٣ ﭽ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒﮓ ﭼ الزمر ٦٢ ﭽ ﮑ ﮒ ﮓ ﮔ ﮕ ﮖ ﭼ البقرة ٢٨٤ ﭽ ﯾ ﯿ ﰀ ﰁ ﰂ ﭼ البقرة ٢٨٢ ﭽ ﭲ ﭳ ﭴ ﭵ ﭶ ﭷ ﭸ ﭼ غافر ١٩ محمّد رسول الله وخاتم النّبيين، أرسل الله رسلا كثيرين أولهم أبونا آدم وآخرهم نبينا محمد صلّى الله وسلّم وبارك عليه وعليهم أجمعين ومنهم إدريس ونوح وهود وصالح وإبرهيم وإسماعيل وإسحاق ولوط وموسى وعيسى. Disusun Oleh Lembaga Pendidikan Dar Al-Mustafa. – Menghafalkan Beserta Syarah Kitab Aqidah Al-Mujmalah ’Al-Imam Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad’’. – Mengahafalkan Beserta Syarah Kitab Aqidatul Awam Serta Bait-Baitnya ’Al-Imam Ahmad bin Ramadhan Al-Marzuki’’. – Mempelajari Kitab Aqidatul Islam ’Al-Imam Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad’’. – Mempelajari Kitab Durus At-Tauhid ’Al-Habib Muhammad bin Salim bin Hafidz’’. – Mempelajari Kitab Ringkasan Sebagian Dalil-Dalil Ahli Sunnah Wal Jama’ah Di Sebagian Permasalahan Oleh Yang Melakukan Bid’ah ’Disusun Oleh Lembaga Pendidikan Dar Al-Mustafa’’. • Al-Ihsan Wa Tazkiyah = – Menghafalkan Beserta Syarah Bait Kitab Riyadhotus Shibyan ’Al-Imam As-Syeikh Muhammad bin Ahmad Ar-Ramli’’. – Mempelajari Kitab Bidayatul Hidayah ’Al-Imam Hujjatul Islam Abi Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al-Ghozali’’. • Bahasa Arab = – Imla’ Dan Memperindah Tulisan Dari Kitab Durus Fii Qowaaidul Imla’ ’Disusun Oleh Lembaga Pendidikan Dar Al-Mustafa’’. – Mempelajari Kitab Asaasiat Fi Tahsinil Khot Al-Arabiy1 ’Ustadz Murod bin Ramadhan Bakhreisah’’. • Ilmu Nahwu = – Mempelajari Kitab Durus Asas Fin Nahwu ’Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz’’. – Mempelajari Kitab Al-Jurumiyyah ’Al-Imam Muhammad bin Muhammad bin Ajrum As-Shonhaji’’. • Ilmu Dakwah = – Mempelajari Kitab Ad-Da’wah Taammah ’Al-Imam Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad’’. • Tarikh Islam = – Mempelajari Kitab At-Ta’rif Bis Saabiqin Al-Awwalin Minal Muhajirin Wal Anshor Wa Biman Aslama A’amul Fath Wabil Wufud ’Disusun Oleh Lembaga Pendidikan Dar Al-Mustafa’’. – Mempelajari Kitab Tarikh Khulafa’u Rosyidin ’Disusun Oleh Lembaga Pendidikan Dar Al-Mustafa’’. Metode Pembelajaran “ I’dadiyah ” Dar Al-Mustafa,Tarim,Hadramawt • Al-Qur’anul Karim 1 Membaca Tilawah = Membaca Al-Qur’an Secara Keseluruhan Dengan Hukum Tajwid. 2 Menghafal Hifd = Menghafal 15 Juz Al-Qur’an Mulai Surat Al-Fatihah Sampai Surat Al-Kahfi. 3 Ilmu Tafsir Al-Qur’an = Mempelajari Ilmu Tafsir Al-Qur’an Mulai Surat Al-Fatihah Sampai Surat Al-Kahfi Tafsir Al-Jalalain ’Imam Jalaluddin Al-Mahalli Dan Imam Jalaluddin As-Suyuti’’. 4 Ilmu Tajwid = Mempelajari Ilmu Tajwid Dari Kitab Ahkam Nadhoriyah Wa Mulahadhoot Tatbiqiyyah ’Syekh Doktor Yahya Abdur Rozaq Al-Ghoutsani’’. • Hadits An-Nabawi 1 Ar-Riwaayat = Menghafal & Mempelajari Syarah Setengah Juz Pertama[1] Kitab Riyadhus Sholihin ’Al-Imam Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Sharaf An-Nawawi’’. 2 Ad-Dirayah = Mempelajari Ilmu Hadits Dari Kitab Qawaidul Asasiyah Fii Mustolahul Hadits ’Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliky’’. 3 As-Siroh = – Mempelajari Ilmu Sejarah Islam Dari Kitab Durus Syiroh An-Nabawiyah ’Habib Hadi bin Ahmad Al-Haddar’’. – Mempelajari Ilmu Sejarah Islam Dari Kitab Tarikhul Hawadits Wal Ahwal An-Nabawiyyah ’Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliky’’. • Hukum-Hukum Fiqih Islam = – Mempelajari Kitab Muqadimah Al-Hadramiyyah ’As-Syeikh Abdullah bin Abdurrahman Bafadhal Al-Hadromiy’’. – Mempelajari Kitab Matn Al-Ghoyah Wat Taqriib Fil Fiqh As-Syafi’i ’Al-Imam Abi Syuja’ Husein bin Ahmad Al-Asfihaniy’’. – Atau Mempelajari Kitab-Kitab Fiqh Yang Setara Dengan Diatas Bermadzhab Ahli Sunnah Wal Jama’ah. • Ilmu Iman & I’tikad = – Mempelajari Kitab Qawaaidul Aqaid Min Kitab Ihya’ Ulumuddiin ’Al-Imam Hujjatul Islam Abi Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al-Ghozali’’. • Al-Ihsan Wa Tazkiyah = – Mempelajari Kitab Risalatul Muawanah Wal Mudhoharoh Wal Muazaroh Lil Rooghibin Minal Mu’minin Fii Suluk Toriqil Akhiroh ’Al-Imam Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad’’. • Bahasa Arab = Ilmu Nahwu = – Mempelajari Kitab Tuhfatus Saniyyah Syarah Matn Al-Jurumiyyah ’As-Syeikh Muhyiddin Abdul Hamid’’. – Mempelajari Kitab Milhatul I’rab ’Al-Alamah Abi Muhammad Al-Qasim bin Ali bin Muhammad bin Utsman Al-Haririy Al-Basriy’’. Al-Balaghah = Mempelajari Kitab Durus Fil Balaghah ’Disusun Oleh Lembaga Pendidikan Dar Al-Mustafa’’. Imla’ Dan Memperindah Tulisan = – Mempelajari Kitab Durus ِAsasiyah Fil Qowaaidul Imla’iyah ’Ustadz Abdullah bin Salim Bakhreisah’’. – Mempelajari Kitab Asaasiat Fi Tahsinil Khot Al-Arabiy2 ’Ustadz Murod bin Ramadhan Bakhreisah’’. • At-Ta’bir = Mempelajari Ilmu Ta’bir Dari Kitab Durus At-Ta’bir ’Disusun Oleh Lembaga Pendidikan Dar Al-Mustafa’’. • Ilmu Dakwah = – Mempelajari Kitab Maqasid Halaqatut Ta’lim Wa Wasaailiha ’Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz’’. – Mempelajari Kitab At-Thowali’us Sa’diyyah Fii Bayan Mahamud Da’watil Fardiyah ’Sayyid Muhammad bin Abdurrahman Assegaf’’. – Mempelajari Kitab Haakadza Falnad’u Lil Islam ’Syeikh Doktor Muhammad Said bin Ramadhan Al-Buuthi’’. • Tarikh Islam = – Mempelajari Kitab Akhbarus Sabithin Wa Arozul A’lam Fi Zamaniha ’Disusun Oleh Lembaga Pendidikan Dar Al-Mustafa’’. – Mempelajari Kitab Mulakhis Lit Tarikh Ashri Daulatain Al-Amawiyah Wal Abaasiyyah Ma’a Tarkiz Alal A’lam Wat Tisa’ Riqatil Islam Balaghah ’Disusun Oleh Lembaga Pendidikan Dar Al-Mustafa’’. • Al-Hisaab = – Mempelajari Ilmu Hisab Dari Kitab Durus Fil Hisab Lii Marhalatil I’dadiyah As-Syar’iah Bii Dar Al-Mustafa ’Sayyid Abdurrahman bin Hamid Bilfaqih&Sayyid Muhammad bin Ahmad bin Smeit’’. Metode Pembelajaran “Tsanawiyah” Dar Al-Mustafa,Tarim,Hadramawt • Al-Qur’anul Karim 1 Membaca Tilawah = Tadarrus Al-Qur’an 3 Juz Setiap Harinya Secara Hafalan 2 Menghafal Hifd = Menghafal 15 Juz Al-Qur’an Mulai Awal Surat Kahfi Sampai Surat An-Naas. 3 Ilmu Tajwid = Mempelajari Kitab Syarah Muqadimmah Al-Juzriyyah ’Syeikhul Islam Al-Imam Abi Yahya Zakariya bin Muhammad bin Ahmad bin Zakariya Al-Anshori’’. 4 Ilmu Tafsir Al-Qur’an = Mempelajari Ilmu Tafsir Al-Qur’an Dari Kitab Mukhtasar Tafsir Al-Baghowi ’Syeikh Abdullah bin Ahmad bin Ali Az-Zeid’’. 5 Ilmu Qur’an = Mempelajari Ilmu Tajwid Dari Kitab Mulakhash Fii Usuul Tafsir Wa Ta’rif Muwajaz Bil Qiraatis Sab’a ’Disusun Oleh Lembaga Pendidikan Dar Al-Mustafa’’. • Hadits An-Nabawi 1 Ar-Riwaayat = Menghafal & Mempelajari Syarah Setengah Juz Kedua[2] Kitab Riyadhus Sholihin ’Al-Imam Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Sharaf An-Nawawi’’. 2 Ad-Dirayah = – Mempelajari Ilmu Hadits Dari Kitab Durarul Bahiyyah Fii Syarah Al-Mandhumah Al-Bayquniyyah ’Syeikh Muhammad Badruddin Al-Hasani’’. – Mempelajari Ilmu Hadits Dari Kitab Minhalul Latif Fii Usuul Hadits As-Syarif ’Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliky’’. 3 As-Siroh = – Mempelajari Ilmu Sejarah Islam Dari Kitab Hadaaiqul Anwar Wa Matholiul Asrar Fii Syiroh Nabiiyil Mukhtar ’Syeikh Muhammad bin Umar Bahraq Al-Hadromiy’’. • Hukum-Hukum Fiqih Islam Ilmu Fiqh = – Menghafalkan Beserta Syarah Kitab Shofwatus Zubad Fil Fiqh As-Syafi’i ’Syeikh Ahmad bin Ruslan As-Syafi’i ’’. – Mempelajari Kitab Al-Miftah Libab An-Nikah Fil Fiqh As-Syafi’i ’Habib Muhammad bin Salim bin Hafidz’’. – Mempelajari Kitab Takmilah Zubdatul Hadits Fii Fiqh Al-Mawarits ’Habib Muhammad bin Salim bin Hafidz’’. – Mempelajari Kitab Mandhumatul Ar-Rahabiyyah Fil Faraidh ’Syeikh Muhammad bin Ali Ar-Rahbiy’’. – Atau Mempelajari Kitab-Kitab Fiqh Yang Setara Dengan Diatas Bermadzhab Ahli Sunnah Wal Jama’ah. Ilmu Usuul Fiqh = – Mempelajari Kitab Syarah Waraqat Fii Usuul Al-Fiqh ’Syeikh Muhyiddin Al-Mahalli’’. – Mempelajari Kitab Labbul Usuul ’Syeikhul Islam Al-Imam Abi Yahya Zakariya bin Muhammad bin Ahmad bin Zakariya Al-Anshori’’. • Ilmu Iman & I’tikad = – Mempelajari Kitab Syarah Mandhumah Jauharatut Tauhid ’ Al’Alaamah Ibrahim Al-Laqaaniy Al-Makkiy’’. – Mempelajari Kitab Al-Hikmah Fii Makhluqatillah ’Al-Imam Hujjatul Islam Abi Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al-Ghozali’’. – Mempelajari Kitab Mulakhos Akhbar Al-Barzakh Wal Aakhirah Min Kitab Ihya Ulumuddin ’Diringkas Oleh Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz’’. • Al-Ihsan Wa Tazkiyah = – Mempelajari Kitab Minhajul Aabidin Ila Jannah Robbil Aalamin Makhluqatillah ’Al-Imam Hujjatul Islam Abi Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al-Ghozali’’. – Mempelajari Kitab Fath Bashoirul Ikhwan Bii Syarah Dawairul Islam Wal Iman Wal Ihsan Wal Irfan ’Habib Abdurrahman bin Abdullah bin Ahmad Bilfaqih’’. – Mempelajari Kitab Idhoh Asrar Ulumul Muqarrabin ’Habib Muhammad bin Abdullah bin Syekh Alaydrus’’. • Bahasa Arab = Ilmu Nahwu = – Mempelajari Kitab Mutammimah Al-Jurumiyyah ’Al-Alamah Muhammad Ar-Ro’iniy Al-Hithob’’. – Mempelajari Kitab Syarah Qatrun Nada’ ’Al-Alamah Abi Muhammad Abdullah Jamaluddin bin Hisyam Al-Anshori’’. Al-Balaghah = Mempelajari Kitab Al-Ma’ani-Al-Bayan-Al-Badi’ ’Habib Umar bin Alwi bin Abubakar Alkaf’’. • Ilmu Dakwah = – Mempelajari Kitab Wadhoiful Mu’allim Wal Mursyid Wa Allamaat Ulama’ Akhirat Wa Ulama’ Suu’ Min Kitab Ihya’ Ulumudin ’Al-Imam Hujjatul Islam Abi Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al-Ghozali’’. -Mempelajari Kitab Idhohud Dalaalah ’Sayyid Zaid bin Abdurrahman bin Yahya’’. • Tarikh Islam = – Mempelajari Kitab Talkhiishot Muujizah An Ahamm Ahdats Tarikhul Muslimin A’br Al-Ushur ’Disusun Oleh Lembaga Pendidikan Dar Al-Mustafa’’. Prosedur Pembelajaran “Jaamiah As-Syariah Phyclorous” Dar Al-Mustafa,Tarim,Hadramawt. • Al-Qur’anul Karim 1 Membaca Tilawah = 3 Juz Setiap Harinya Secara Hafalan. 2 Ilmu Qira’at = Mengambil Sanad Al-Qur’an Qiro’tus Sab’a. 3 Ilmu Tafsir Al-Qur’an = Mempelajari Kitab Shofwatut Tafaasir ’Syeikh Muhammad bin Ali As-Shobuni’’. 4 Ilmu Usuul Tafsir Al-Qur’an = Mempelajari Kitab Faidhul Khobir Waa Khulaasotut Taqrir Ala Nahjut Taysir Syarah Mandhumatit Tafsir ’Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliky’’. 5 Ilmu Qur’an = Mempelajari Kitab Zubdatul Itqan Fii Ulumil Qur’an ’Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliky’’. • Hadits An-Nabawi 1 Ar-Riwaayat = Mempelajari Kitab At-Tajul Jami’ Lil Ushul ’Syeikh Manshur bin Ali Naasif’’. 2 Ad-Dirayah = – Mempelajar Kitab Nuzhatin Nadhor Fii Taudih Nukhbatil Fikr Fii Mustolah Ahlil Aatsar ’Haafidz Ibnu Hajar Al-Asqalaniy’’. – Mempelajar Kitab Muqadimmag Ibnu Sholah ’Al-Alamah Abi Amr Utsman bin Abdurrahman As-Sharur Roozi’’. 3 As-Siroh = – Mempelajari Ilmu Sejarah Islam Dari Kitab As-Siroh An-Nabawiyah ’Al-Imam Ahmad bin Zaini Dahlan’’. • Hukum-Hukum Fiqih Islam Ilmu Fiqh = – Mempelajari Kitab Yaaqut An-Nafiis Fii Madzhab Ibn Idris ’Habib Muhammad bin Ahmad As-Syatiri’’. – Mempelajari Kitab Umdatus Saalik Waa Id’datun Naasik Fil Fiqh As-Syafi’i ’Al-Alamah Shihab Abi Din Abbas Ahmad bin Naqib’’. – Mempelajari Kitab Al-Iddah Wa Silaah Fii Ahkam An-Nikah ’Syekh Muhammad bin Ahmad Bafadal Al-Hadromi’’. – Mempelajari Kitab Futuhatil Baits Bi Syarah Taqrirul Mabahits Fii Ahkam Irtsul Warits ’Sayyid Abubakar bin Abdurrahman bin Shahab’’. – Mempelajari Kitab Durus Fil Falak ’Disusun Oleh Lembaga Pendidikan Dar Al-Mustafa’’. Ilmu Usuul Fiqh = – Mempelajari Kitab Al-Luma’ Fii Usuul Fiqh ’ Imam Abi Ishaq Ibrahim bin Ali bin Yusuf As-Shirozi’’. • Ilmu Iman & I’tikad = – Mempelajari Kitab Kubro Al-Yaqiniyaat Al-Kauniyah ’ Syekh Doktor Muhammad Said bin Ramadhan Al-Buthi’’. – Mempelajari Kitab Mukhtaarot Min Dalail Nubuwwah Lil Imam Al-Baihaqi ’Disusun Oleh Lembaga Pendidikan Dar Al-Mustafa’’. – Mempelajari Kitab Iljamul Awaam Anil Ilmil Kalam ’Al-Imam Hujjatul Islam Abi Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al-Ghozali’’. – Mempelajari Kitab Bayaan Ba’dho Adillah Ahli Sunnah Waljama’ah Fii Ba’dhol Masaail Al-laati Yat’arodho lahal Mub’tadi’ah ’Disusun Oleh Lembaga Pendidikan Dar Al-Mustafa’’. • Al-Ihsan Wa Tazkiyah = – Mempelajari Kitab Qubsul Nurul Mubin Min Ihya’ Ulumuddin ’’Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz’’. – Mempelajari Kitab Miftahus Saroir Wa Kanzul Dzakhoir ’Al-Alamah Syeikh Abubakar bin Salim Ba’alawi’’. – Mempelajari Kitab Kibriitul Ahmar ’Al-Imam Abdullah bin Abubakar Alaydrus’’. • Bahasa Arab = Ilmu Nahwu = – Menghafal Kitab Alfiyah Ibnu Malik ’Bait Al-Imam Al-Alamah Jamluddin Abi Abdillah Muhammad bin Malik At-Tho’i’’. – Mempelajari Kitab Audhohul Masaalik Ila Alfiyah Ibnu Malik ’Al-Alamah Abdullah Jamaluddin bin Yusuf bin Ahmad bin Hisyam’’. – Al-Balaghah = Mempelajari Kitab Ulumul Balaghah ’Syeikh Abil Wafa’ Mustafa Al-Muroghi’’. – Al-Adab = Mempelajari Kitab Maqomatil Haririy ’Al-Alamah Abi Muhammad Al-Qasim bin Ali bin Muhammad bin Ustman Al-Haririy Al-Basriy’’. • Ilmu Dakwah = – Mempelajari Kitab Silsilah Ma’alimid Da’ah ’’Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz’’. – Mempelajari Kitab Syarah Al-Wasiat Lil A’alamin Fii Shufufid Da’wah Al-Muhammadiyah ’’Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz’’. – Mempelajari Kitab Taujiihun Naabih Limardhoti Baariyah ’’Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz’’. • Tarikh Islam = – Mempelajari Kitab Mulakhoshot Min At-Tarikh Al-Kabir Lil Imam Al-Bukhori Wa Min Mira’atil Jinan Lii Imam Abdillah bin As’ad Al-Yaafi’i Wa Minal Futuhatil Islamiyyah Lii Sayyid Ahmad Zaini Dahlan ’Disusun Oleh Lembaga Pendidikan Dar Al-Mustafa’’. Prosedur Pembelajaran “Jurusan Lughoh Bahasa Arab” Dar Al-Mustafa,Tarim,Hadramawt • Al-Qur’anul Karim 1 Membaca Tilawah = Membaca 2 Juz Al-Qur’an Juz Amma & Juz Tabarak ’29&30’’ Dengan Hukum Tajwid. 2 Menghafal Hifd = Menghafal Surat-Surat Pendek Dari Al-Qur’an. • Hukum-Hukum Fiqih Islam Ilmu Fiqh = – Mempelajari Kitab Risaaalatul Jaami’ah ’Habib Ahmad bin Zein Al-Habsyi’’. • Al-Ihsan Wa Tazkiyah = – Mempelajari Kitab Bidayatul Hidayah ’Al-Imam Hujjatul Islam Abi Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al-Ghozali’’. • Bahasa Arab = At’Tahajji Mengucapkan Kalimat-Kalimat Bahasa Arab = – Mempelajari Kitab Durus At-Tahajji Tingkatan Ibtidaiyah Ilmu Syariah ’Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz Dan Sebagian Oleh Tim-Tim Pengajar’’. • Kaidah-Kaidah Kemahiran Bahasa Arab = – Mempelajari Kitab Silsilah Al-Arabiyah Bayna Yadaik Juz 1, 2, & 3. ’Doktor Abdurrahman bin Ibrahim Al-Fauzan, Doktor Mukhtar Thohir Husein Dan Doktor Muhammad Abdul Kholik Muhammad Fadl’’. • Ilmu Nahwu = – Mempelajari Kitab Durus Asas Fin Nahwu ’Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz’’. – Mempelajari Kitab Al-Jurumiyyah ’Al-Imam Muhammad bin Muhammad bin Ajrum As-Shonhaji’’. • Shorof = – Mempelajari Kitab Tasriful Izzi ’Al-Alamah Abdul Wahhab bin Ibrahim Az-Zanjaani’’ Terkenal Dengan Sebutan Al-Izzi. – Mempelajari Kitab Tatbiq As-Sarfi ’Doktor Abduh Ar-Roojahi’’. • Al-Imla’ = – Mempelajari Kitab Durus Al-Asasiyyah Fii Qawaaidul Imla’iyah ’Al-Ustadz Abdullah bin Salim Bakhreisah’’. • Al-Insya’ Mengarang Dan Ta’bir = – Mempelajari Kitab Taysir Al-Insya’ Lil Mubtadiin ’Kholil Al-Handawi’’. • Al-Muhaadatsah Percakapan = – Mempelajari Kitab-Kitab Pilihan Oleh Tim Pendidikan Dar Al-Mustafa. [1] Mulai Awal Kitab Sampai Kitab Pakaian, Bab ’Sunnahnya Meninggalkan Yang Tinggi-Tinggi Yakni Yang Terlampau Indah Dalam Hal Pakaian Karena Maksud Merendahkan Diri’’. [2] Mulai Kitab Pakaian, Bab ’Sunnahnya Meninggalkan Yang Tinggi-Tinggi Yakni Yang Terlampau Indah Dalam Hal Pakaian Karena Maksud Merendahkan Diri’’ , Sampai Akhir Kitab. Sumber
\n \n beasiswa darul musthafa yaman 2018
shabrinanadhilah fajrin, 040913267 (2013) pengaruh self-efficacy, kompleksitas tugas, dan keahlian audit terhadap audit judgement. skripsi thesis, universitas airlangga. mertzha dwiputri riediansyaf, 040913237 (2013) designing time-driven activity-based costing (tdabc) in room division at hotel x malang. skripsi thesis, universitas airlangga.
KontributorNU Online & Redaktur Pesantren.id. Alumnus PP Raudlatul Hasanah kota Medan, mahasiswa Universitas Al-Ahgaff Yaman. Santri Ma'had Aly Situbondo dan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Ibrahimy Situbondo Jawa Timur. Dosen Semantik dan Ma'anil Qur'an, Universitas Nurul Jadid, Probolinggo.
TARIM- PPI Yaman telah resmi dilantik pada Kamis 8 Februari 2018. Pelantikan tersebut terletak di Auditorium Universitas Al-Ahgaff, Tarim, Yaman. Di antara yang hadir adalah perwakilan PPI dari Darul Musthafa, Rubat Tarim, Universitas Al-Ahgaff, Madrasah Al-Aydrus, Rubat Muhajir Husaisah, Rubat Fath Sewun, beasiswa yang tersedia, dan
Beberapalembaga pendidikan terkenal di Yaman antara lain ialah Darul Mustafa, Al Ahgaff University dan masih banyak lagi. Detail lebih rinci mengenai info beasiswa kuliah di Yaman dibagi ke dalam persyaratan apa saja yang harus dilengkapi, info universitas, jurusan, dan juga cara pendaftarannya.
159E.159 YUSNAWATI Binti SULAIMAN 130410119 P 085262641127 Darul Aman. 160 E.160 SUKMA SAFRIDA Binti ABDORANI 130410120 P 082297355252 Desa Mancang 560 S.560 SANTIKA DEWI Binti MUSTAFA M.YUSUF 130240030 P 081377198575 Lhokseumawe 561 S.561 NURMASYITAH Binti M YUSUF 130240031 P 26 Desember 1978 01 September 2014 13 Januari 2018 3 Tahun
ReadWaspada,rabu 24 januari 2018 by Harian Waspada on Issuu and browse thousands of other publications on our platform. Start here! .
  • 2pgmpj7zjx.pages.dev/822
  • 2pgmpj7zjx.pages.dev/658
  • 2pgmpj7zjx.pages.dev/932
  • 2pgmpj7zjx.pages.dev/923
  • 2pgmpj7zjx.pages.dev/543
  • 2pgmpj7zjx.pages.dev/903
  • 2pgmpj7zjx.pages.dev/53
  • 2pgmpj7zjx.pages.dev/623
  • 2pgmpj7zjx.pages.dev/199
  • 2pgmpj7zjx.pages.dev/112
  • 2pgmpj7zjx.pages.dev/731
  • 2pgmpj7zjx.pages.dev/735
  • 2pgmpj7zjx.pages.dev/902
  • 2pgmpj7zjx.pages.dev/332
  • 2pgmpj7zjx.pages.dev/121
  • beasiswa darul musthafa yaman 2018